Cerita di Timika (part 3)
Oke, mari kita lanjutkan kembali ceritanya si dewaarjuna saat mengarungi tanah timika, hehe.
18 agustus – dst
Hari hari berikutnya kita isi dengan biasa biasa saja, pagi masuk kantor, sore pulang kantor ( ya iyalah, biasa aja itu namanya, lha emang biasa,, weess rasah ngeyel,lanjut wae). Ya bgitulah, pas hari keberapa gitu, makan siangnya babi,,wkwkwk, sadis lah pokokmen, gak ngebayangin,, hiiii... menjijikkan sekali... howekkkk..
Pas hari jumat, saya jumatan di Masjid terbesar di kota Timika yang gak terlalu jauh dari kantor, lumayan penuh sesak juga si, bener2 berasa lah. Halaman masjidnya penuh tumplek blek, ama mobil, buanyak banget, kayaknya yang dari jauh pada kesini semua, jalan depan masjid macet (baru kali ini lihat di timika macet)
Oh ya ada yang ketinggalan, Timika adalah sebenar-benarnya Kota Hujan. Jadi bagi siapapun yang mengatakan bogor kota hujan, bulshitt.. bohong itu, dia belum pernah ke timika berarti. Ya disana gak ada namanya musim kemarau, bayangin aja tiap saya sahur hampir pasti hujan. Siang kadang hujan, sore juga biasanya rintik2, malem dijamin pasti hujan deras, dan gak Cuma sejam, bisa dari jam 10 sampe sahur ujannya, padahal klo mo ke restoran harus lewat luar, makannya sering hujan2an pas sahur. Tapi klo pas panas, wow panas kalipun. Jadi sebenarnya Timika kan dataran rendah, seharusnya cuacanya panas, tapi berhubung hujan terus maka tertanggulangi jadi dingin. Sesuatu banget yahh..
Ahad, 21 agustus 2011
Kita diajak ama karyawan sana ke pemukiman karyawan freeport, lumayan jauh si, nama daerahnya Kuala Kencana. Jadi disana adalah pemukiman khusus orang2 freeport. Jarak dari kota sampe daerah ini adalah 1 jam. Wow setelah kemarin diajak ke daerah pesisir yang jalannya cukup lebat dengan pohon2an dan perkampungannya terkesan agak kumuh gitu, sekrang ke arah hutan, perkampungannya cukup rame, banyak warung, dan pertokoan serta rumah2 yang lebih bagus bentuknya. Bisa dibilang maju gitulah.
Sampe di pintu gerbang ternyata ada pemeriksaan, klo bukan orang freeport atau punya kartu akses masuk sana, maka gak bisa masuk. Setelah melewati pintu gerbang, masih cukup jauh lagi jalannya. Dan astaga, jalan raya nya itu jauh lebih bagus dari jalan tol cipularang itu, mulus, sepi, rata, maknyus lah. Benar juga kata orang, amerika di tengah hutan papua, hehe. Iyaloh, bahkan ada sensor kecepatannya, kyak di amerika lah, gak boleh melebihi kecepata berapa gitu, 60 klogak salah. Yang lebih keren lagi, disana udah gak berlaku KM, tapi pake MIL. Satuan amerika kan mil. Jadi mil 1, mil 2, dst.
Oke sampailah kita ke tengah2 area lapangnya, dan kita masuk ke supermarket yang khusus orang freeport. Jadi klo mo belanja disana, pas mau bayar barang belanjaan harus menunjukkan kartu anggota dulu. Jadi misal nih kita masuk trus belanja sepuasnya, bisa aja, tapi pas mau keluar kan bayar dulu, klo g punya kartu yo wes, keluar tanpa barang belanjaan. Disana kata temenku juga banyak coklat2 dari australia gitu (gak masuk are makanan soalnya, lbih ketat lagi).
Dulunya harga makanan disana, sama dengan di jawa. Tapi karena ada yang curang, beli disana trus dijual lagi, maka sekarang harga disana udah sama dengan harga di pasaran timika, mahallll... lumayan banget soalnya selisih harga jawa dan papua, kan maknyus untungnya.
Tadinya kita mau keliling2 ke are perumahannya itu, tapi ya itu karena timika kota hujan yang sebenar2nya, tiba tiba aja hujan deres banget. Padahal penasaran kayak apa si bentuk perumahan disana, asli sumpah, katanya kayak perumahan di amerika sono,, arghhhh semoga ntar bisa kesana lagi.
24 Agustus 2011
Akhirnya, tiba juga saat2 kami haru pulang dan meninggalkan timika untuk nanti suatu saat balik lagi kesana (amin). Jarak ke bandara nya tidak terlalu jauh lah, paling Cuma 30 menit (30 menit sana lumayan jauh loh, klo dibandung mungkin udah 2 jam kali). Klo tidak salah penerbangan jam 11 waktu indonesia timur, Alhamdulillah banget kita naek garuda lagi, ihiiii senengnya.. inilah KEDUAX saya naek pesawat, wkwkkw, lebay sitik rapopo lah. Tujuan kita selanjutnya adalah denpasar, karena pesawat transit di denpasar, dan kita transitnya semalam, haha,,, next post lah ya.. :D stay tune on dewaarjuna
18 agustus – dst
Hari hari berikutnya kita isi dengan biasa biasa saja, pagi masuk kantor, sore pulang kantor ( ya iyalah, biasa aja itu namanya, lha emang biasa,, weess rasah ngeyel,lanjut wae). Ya bgitulah, pas hari keberapa gitu, makan siangnya babi,,wkwkwk, sadis lah pokokmen, gak ngebayangin,, hiiii... menjijikkan sekali... howekkkk..
Pas hari jumat, saya jumatan di Masjid terbesar di kota Timika yang gak terlalu jauh dari kantor, lumayan penuh sesak juga si, bener2 berasa lah. Halaman masjidnya penuh tumplek blek, ama mobil, buanyak banget, kayaknya yang dari jauh pada kesini semua, jalan depan masjid macet (baru kali ini lihat di timika macet)
Oh ya ada yang ketinggalan, Timika adalah sebenar-benarnya Kota Hujan. Jadi bagi siapapun yang mengatakan bogor kota hujan, bulshitt.. bohong itu, dia belum pernah ke timika berarti. Ya disana gak ada namanya musim kemarau, bayangin aja tiap saya sahur hampir pasti hujan. Siang kadang hujan, sore juga biasanya rintik2, malem dijamin pasti hujan deras, dan gak Cuma sejam, bisa dari jam 10 sampe sahur ujannya, padahal klo mo ke restoran harus lewat luar, makannya sering hujan2an pas sahur. Tapi klo pas panas, wow panas kalipun. Jadi sebenarnya Timika kan dataran rendah, seharusnya cuacanya panas, tapi berhubung hujan terus maka tertanggulangi jadi dingin. Sesuatu banget yahh..
Ahad, 21 agustus 2011
Kita diajak ama karyawan sana ke pemukiman karyawan freeport, lumayan jauh si, nama daerahnya Kuala Kencana. Jadi disana adalah pemukiman khusus orang2 freeport. Jarak dari kota sampe daerah ini adalah 1 jam. Wow setelah kemarin diajak ke daerah pesisir yang jalannya cukup lebat dengan pohon2an dan perkampungannya terkesan agak kumuh gitu, sekrang ke arah hutan, perkampungannya cukup rame, banyak warung, dan pertokoan serta rumah2 yang lebih bagus bentuknya. Bisa dibilang maju gitulah.
Sampe di pintu gerbang ternyata ada pemeriksaan, klo bukan orang freeport atau punya kartu akses masuk sana, maka gak bisa masuk. Setelah melewati pintu gerbang, masih cukup jauh lagi jalannya. Dan astaga, jalan raya nya itu jauh lebih bagus dari jalan tol cipularang itu, mulus, sepi, rata, maknyus lah. Benar juga kata orang, amerika di tengah hutan papua, hehe. Iyaloh, bahkan ada sensor kecepatannya, kyak di amerika lah, gak boleh melebihi kecepata berapa gitu, 60 klogak salah. Yang lebih keren lagi, disana udah gak berlaku KM, tapi pake MIL. Satuan amerika kan mil. Jadi mil 1, mil 2, dst.
Oke sampailah kita ke tengah2 area lapangnya, dan kita masuk ke supermarket yang khusus orang freeport. Jadi klo mo belanja disana, pas mau bayar barang belanjaan harus menunjukkan kartu anggota dulu. Jadi misal nih kita masuk trus belanja sepuasnya, bisa aja, tapi pas mau keluar kan bayar dulu, klo g punya kartu yo wes, keluar tanpa barang belanjaan. Disana kata temenku juga banyak coklat2 dari australia gitu (gak masuk are makanan soalnya, lbih ketat lagi).
Dulunya harga makanan disana, sama dengan di jawa. Tapi karena ada yang curang, beli disana trus dijual lagi, maka sekarang harga disana udah sama dengan harga di pasaran timika, mahallll... lumayan banget soalnya selisih harga jawa dan papua, kan maknyus untungnya.
Tadinya kita mau keliling2 ke are perumahannya itu, tapi ya itu karena timika kota hujan yang sebenar2nya, tiba tiba aja hujan deres banget. Padahal penasaran kayak apa si bentuk perumahan disana, asli sumpah, katanya kayak perumahan di amerika sono,, arghhhh semoga ntar bisa kesana lagi.
24 Agustus 2011
Akhirnya, tiba juga saat2 kami haru pulang dan meninggalkan timika untuk nanti suatu saat balik lagi kesana (amin). Jarak ke bandara nya tidak terlalu jauh lah, paling Cuma 30 menit (30 menit sana lumayan jauh loh, klo dibandung mungkin udah 2 jam kali). Klo tidak salah penerbangan jam 11 waktu indonesia timur, Alhamdulillah banget kita naek garuda lagi, ihiiii senengnya.. inilah KEDUAX saya naek pesawat, wkwkkw, lebay sitik rapopo lah. Tujuan kita selanjutnya adalah denpasar, karena pesawat transit di denpasar, dan kita transitnya semalam, haha,,, next post lah ya.. :D stay tune on dewaarjuna
kereeen
ReplyDelete[...] Selasa malem ga sengaja lihat acara di tipi wan, ternyata lagi ada jlc ngebahas tentang kisruh yang lagi rame di papua. Rasanya jadi ingin ikut berkomentar, ya boleh lah ya sebagai salah satu warga negara Indonesia ikut menyumbangkan pemikirannya. Kebetulan aja pernah ke tanah papua tepatnya di timika, Mungkin bisa dilihat di postingan berseri perjalanan ke timika dari Timika I’m Coming dan Cerita di Timika [...]
ReplyDeleteMas ... keatas lagi di kota Tembagapura malah jarang lihat matahari..hari2 gerimis melulu ..soal hujan lebih hebat dari kota hujan ..he..he..
ReplyDeleteOk salam & sukses selalu ..
wah kemarin cuma diajak ama karyawan lpmak sampe kuala kencana doank.. yg non karyawan kan gak boleh naek ke atas, lagian saya cma orang biasa, wah klo misal bisa sampe tembagapura asik banget tuh, boleh donk ajak2 saya..
ReplyDeletesudah lumayan telat untuk coment di sini sebenarnya, tapi butuh sekali info ini karna sang kekasih akan mengunjungi tempat itu desember nanti dan terima kasih infonya,, :)
ReplyDeletehehe, ini postingan juga udah lama,, dan berhubung project-an selesai, jadi gak kesana2 lagi, kangen juga..
Deletedisana lumayan enak kok, udah maju juga, mall bank ada, paling adaptasi cuaca.. kesananya ke timika kota ato tembagapura? *kalo ketrima kerja freeport biasanya tembagapura (puncak gunung)
makasih udah berkunjung, silakan saja klo ada yg ingin ditanyakan :)
Very thoughtfuul blog
ReplyDelete